Fadhilah Sholawat Ibrahimiyyah





Assalamu'alaikum Wr Wb

Saudaraku sekalian...!!
Kehidupan kita di dunia hanyalah tempat untuk kita mengumpulkan amalan yang akan menjadi pembela dan awal kebaikan di akhirat.

Antara penyebab mendapat kebaikan adalah sholawat kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah bersabda: “Bersholawatlah kepadaku, sesungguhnya bacaan sholawat kepadaku adalah penebus dosamu dan pembersih bagimu. Oleh karena itu, barangsiapa membaca sholawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh kali kepadanya.”

Kali ini saya akan membagikan shalawat ibrahimiyah dan beberapa kelebihan shalawat tersebut.
Mudah-mudahan dengan adanya shalawat ini kita akan termotivasi untuk selalu membaca shalawat.

Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani berkata:

“Shalawat ini merupakan bentuk shalawat yang paling sempurna kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Oleh karenanya para ulama mengistimewakan shalawat tersebut karena adanya kesepakatan atas keshahihan hadist perihal shalawat tersebut. Dan sungguh Imam Malik telah meriwayatkannya dalam al-Muwaththa’, Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai juga telah meriwayatkannya.”

1. Apabila Anda ingin agar Alah mencukupi kebutuhan hidup Anda di dunia dan di akhirat, 
maka bacalah shalawat ibrahimiyah minimal 1000 kali setiap sesudah maghrib dan subuh secara istiqamah.

2. Apabila anda ingin agar mendapatkan anugerah berupa kewibawaan yang sangat besar di 
mata orang lain serta diluaskan rizkinya, maka bacalah shalawat ibrahimiyah sebanyak-banyaknya 
setiap hari.

3. Apabila Anda rindu akan Baitullah (Ka'bah) dan belum mampu kunjung untuk berziarah ke 
sana, maka ada baiknya mengamalkan shalawat Ibrahimiyah sebanyak 1000 kali setiap selesai melaksanakan ibadah shalat fardhu secara istiqamah. Setelah itu lalu ucapkan doa khusus agar Anda
diberi kemudahan untuk berziarah ke tanah suci. Insya Allah mujarab.

Itulah antara fadhilah membaca shalawat Ibrahimiyah..

Semoga bermanfaat, silakan kunjungi hannel YouTube kami, yakni Aba Rufaida untuk mendengar viideonya tentang sholawat Ibrahimiyyah.

Bahaya Fanatisme Buta

    


Sesuatu yg terlahir dari yg buruk, maka ia akan buruk pula, sebelum ada tanda-tanda tentang kebaikannya.
    Sabaiyyah adalah kelompok di luar Islam. Dan ini ada konsensus para Ulama. Bahkan, Syi'ah sendiri mengatakan mereka bukan bagian darinya. Namun, utk mengenal Syi'ah kita harus meranut dari akar sejarah Sabaiyyah ini.
    Dalam segala linea(pemikiran, perbuatan dan perkataan), Syi'ah identik dengan extrem. Extrem ini berawal dari cinta palsu yg over dosis di padukan dengan benci sampai mati, yg melahirkan ideologi-ideologi sempalan di luar pemahaman Ahlussunnah wal Jama'ah.
   Terkait fanatisme buta ini, tidak ada perbedaan antara Wahabi Salafi dan Syi'ah. Syi'ah karena fanatisme butanya hingga menabikan Sayyidina Ali, bahkan menuhankannya. Begitu juga Salafi Wahabi, karena fanatisme butanya juga hingga melihat kebenaran hanya ada pada pemimpinnya.
    Munculnya Syi'ah berawal dari kekacauan kondisi ummat islam di paruh kedua periode Khalifah Usman. Kondisi ini dimanfaatkan oleh musuh islam yg datang dari Yaman yaitu si Ibn Saba, yg keberadaannya kini telah didistorsikan oleh sebagian mereka guna menutupi kedoknya.
    Namun, berbagai sumber terpercaya dari berbagai sekte mencatat bahwa Ibnu Saba itu ada dan tidak misterius.
    Abdullah bin Saba inilah yg mempropaganda muslim kala itu lewat penanaman cinta palsu kpd Ali KW dan benci kpd Usman RA, hingga mengkudekatan khalifah Usman sampai terbunuhnya beliau.
    Kelompok Sabaiyyah inilah yg melahirkan Syi'ah sekte lain hingga hari ini. Sehingga, ideologi mereka tidak jauh berbeda. Teologi mereka (syi'ah) merupakan copy paste dari teologi yahudi. Karena memang Ibn Saba adalah Yahudi yg masuk islam pada periode Khalifah Usman, tapi dia adalah seorang munafik.
    Dari sini lah Syi'ah terlahir. Maka, sangat sulit utk dapat diterima jika mereka mengembor-gemborkan persaudaraan dan persatuan. Sesungguhnya, itu hanya trik menarik simpati dan memposisikan diri saja.

ABU SEURIGET





Memories of Abu Seuriget


 He is Syaikh Muhammad bin Usman, he known as Abu Seuriget, Langsa. He was passed away on July 11, 2017 at 03. 40 WIB.

Regarding on his own notebook in Marbawi Dictionary, he was born on 1934 and transmigrate to Seuriget Village, Langsa on 1982. he married to Ummi Rassuna binti Abdul Ghani, a girl from Sumbok Rayek , Nibong at North Aceh. In his marriage  he has 7 children, 3 daughters and 4 sons.

before he transmigrate to Langsa, he lives in Panton Labu. all o his children was born in there except 2 o them was born in Langsa.

He is teacher of Abu Ibrahim  bin Bardan Panton Labu  when Abu Panton was studying at Idi.

Abu Seuriget is very well mannered Ulama, philanthropist  and did not like to have argue. Once, there is someone who has different opinion from him about Taraweeh Shalah 8 rakaah and haram samadiah , he has never argue and forbidden that. He continuously doing his deeds following his belief until then that person who has different opinion come back as him.

Often a student at traditional school as known as santri in muslim asked his permission to go back home to earn some fees for their study, at the end did not go home as Abu Seuriget gave them alms(sedekaah) while say salaam to take leave.

A lots of student asked kitab( books for muslim guidance), after taught them he gave pocket money without any consideration to see and count them.

He is gone.... He passed away....

Allahummaghfirlahu warhamhu waj'alil jannata maswana wa maswahu.



Essential of Short Tausiyah Abakha Murdani , Son of Him. After Shalah Maghrib  yesterday and regarding history from former teacher at Dayah Fatuhul Ma'arif

Baca Kami Juga

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks
notifikasi
close